Cara kerja mesin pendingin

Juraganacee.com - setiap mesin pendingin pasti menggunakan kompresor sebagai pemompa sirkulasi refrigerant ke seluruh sistem. Bagi kita, sebagai praktisi atau teknisi pendingin kita di tuntut untuk bisa dan mengetahui bagaimana cara kerja dari sistem mesin pendingin ini.

Di artikel kali ini kita akan membahas tentang cara kerja dari sistem pendingin terutama AC,kulkas,freezer dan lain-lainya.

Cara kerja sistem pendingin

Dasar-dasar dari sebuah mesin pendingin dan komponen yang ada di dalamnya biasanya terdiri dari :

Kompresor.
Kondensor.
Saringan.
Evaporator.
Refrigerant.

Kompresor yang terdiri dari motor penggerak dan tugasnya untuk menghisap dan menekan refrigerant sehingga bisa mengalirkan gas refrigerant ke seluruh sistem, sedangkan motor penggeraknya yaitu motor kompresor hanya bertugas memutar rotor untuk menghasilkan tekanan yang di salurkan ke pipa-pipa instalasi.

Jenis motor penggerak dalam mesin pendingin.

Kompresor motor penggerak, masing-masing berdiri sendiri yang berguna untuk memutar kompresor dengan menggunakan belt penggerak motornya. Biasanya menggunakan motor listrik atau disel.
Kompresor dan motor listrik yang berdiri sendiri, tetapi dapat dihubungkan menjadi satu untuk memutar kompresor, poros as motor listrik dihubungkan dengan as kompresor langsung.

Kompresor dan motor listrik seperti ini biasanya menjadi satu kesatuan dan tertutup rapat dan akan sulit untuk bisa membukanya sehingga jika terjadi kerusakan akan sangat sulit diperbaiki, tetapi keuntungannya adalah bentuknya yang kecil dan tidak banyak makan tempat dan harganya pun tergolong lebih murah dan cocok untuk unit kompresor pada sistem refrigerant berdaya kecil.

Fungsi kompresor

Fungsi dari kompresor adalah menekan refrigerant didalam unit mesin pendingin supaya proses pendinginan dapat berlangsung dengan lancar dan baik.

Pada dasarnya kerja kompresor ini adalah Selama langkah masuk katup masuk terbuka membiarkan uap yang mengalir dari evaporator masuk kedalam silinder. jika penggeraknya berputar akan menggerakkan kompresor maka refrigerant yang berupa gas akan naik suhunya dan tekanan yang ada dalam hal ini adalah molekul dari refrigerant, dan bergeraknya ini lebih cepat dan akan saling berbenturan satu dengan yang lainnya ini akibat dari adanya kompresi dari kompresor.

Berlakunya hukum Boyle pada saat terjadinya kompresi, volume gas yang diperkecil maka gas dapat di manfaatkan, maka tekanan gas akan naik volumenya dan akan berbanding terbalik dengan tekanan yang ada pada temperatur konstan.

Disini dapat di simpulkan bahwa kompresor suhu dan tekanan gas refrigerant akan naik dan temperatur gas refrigerant akan merambat melalui pipa - pipa kondensor dan cooling medium, pada bagian kondensor ini di usahakan adanya hubungan pendingin yang baik, dan pada bagian kondensor akan membantu kelancaran proses kondensasi uap refrigerant yang berubah menjadi cair.

Penempatan kondensor harus lebih luas agar aliran udara tidak terhambat, supaya udara lebih melancarkan dalam proses pendinginan dengan di beri tambahan kipas pada kondensor nya.

Temperatur dan tekanan gasnya akan naik terus sampai keseimbangan nya tercapai. Setelah kondensasi gas fefrigerant dan di simpan pada receiver, setelah itu bagian cairannya akan mengalir membasahi high pressure liquid menuju ke refrigerant kontrol dan akan melalui saringan atau filter.

Tidak semua mesin pendingin di lengkapi dengan receiver, di mana receiver ini terdiri dari siligel dan screen yang berfungsi menyerap kotoran dan air dalam sistem.

Baca juga : Sebab-sebab kabel atau socket kompresor terbakar

Apabila ada perbaikan unit yang berhubungan dengan kompresor atau kondensor sebaiknya receiver atau saringan di ganti dengan yang baru agar tidak terjadi masalah di kemudian hari dikarenakan kotoran atau air yang berada di saringan tidak hilang, karena kotoran ini akan mengganggu sirkulasi refrigerant nantinya.

Ok sobatku! Demikian ulasan kita kali ini semoga akan bermanfaat, dan selamat bertemu kembali di artikel selanjutnya.